Sabtu, 24 November 2012

Perjuangan Seorang Tukang Sol Sepatu



Hari ini saya akan bercerita tentang perjuangan yang sangat gigih dari seorang Pak Danu,beliau adalah  seorang ‘Tukang Sol Sepatu’.Beliau setiap harinya berprofesi di bidang ini ,setiap hari Pak Danu ini terus mengayuh sepedanya menyisir jalan dari perumahan satu ke perumahan lainnya,dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya.Pak danupun tak kenal lelah dengan pekerjaannya itu,walaupun itu semua melelahkan dan bisa dibilang suatu pekerjaan yang penghasilannya kurang begitu besar,namun tetap Pak Danu jalani dari waktu ke waktu.Dan beliau menekuni pekerjaan ini sudah hampir 15 tahun lamanya.Pak Danu mempunyai keluarga di Blora,Jawa Tengah dan beliau sangat memperhatikan keluarga dan anak-anaknya walaupun dari jarak yang jauh,artinya Pak Danu sangatlah perduli terhadap kehidupan keluarganya di kampong.Dengan cara mengirim surat menanyakan kabar disana dan beberapa bulan sekali mengirimkan uang untuk keluarga disana,ya walaupun uangnya bisa di perkirakan besarnya.Tapi Pak Danu sampai-sampai rela harus menahan lapar dahaga di Bekasi ini,hanya demi keluarganya disana tidak kekurangan .
Kehidupannya jauh dari hingar bingar politik, dunia selebritis, apalagi hura-hura belanja ke mall. Yang dia tahu hanyalah berapa sepatu yang akan dia jahit hari ini, makan apa hari ini tidak penting baginya yang penting adalah hari ini masih bisa makan. Dia bekerja sedari pagi sebelum orang lain berangkat kekantor dan pulang ke rumah sewaannya setelah orang-orang kantoran tiba dirumahnya masing-masing. . Ketika malam tiba, orang-orang bercengkrama dengan keluarganya didepan televisi, Bapak Tukang Sol Sepatu itu merebahkan badannya yang letih hingga tertidur pulas. Dia memimpikan dapat pulang tahun ini untuk berjumpa dengan istri dan anak-anaknya, diapun menggores ingatan dan waktu dikeningnya. Esok dapat berapa sepatu lagi ya?.Sungguh miris saya mendengarnya ,tapi inilah yang harus beliau jalani.Suka tidak suka ,mau tidak mau harus tetap ia jalani .Mengingat umur beliau sudah tak lagi muda dan beliau tak lagi kuat untuk dapat keliling-keliling jauh lagi .Setiap hari saya selalu mendengar sayup-sayup terdengar teriakan dari arah luar, "Sol, Sol Sepatu!" dari kejauhan menuju ke arah depan rumah saya. Berulang kali tukang sol sepatu itu berikhtiar meski suaranya terdengar serak, mungkin karena kerongkongannya yang mu­lai mengering karena panas yang menyengat. Kemudian jari jempol saya berkali-kali menekan satu tombol remote, kukecil- kan suara volume TV. Saya pun terpaku. "Kasihan, tukang sol sepatu itu dalam benakku. Panas-panas begini, berjuang di tengah teriknya panas matahari..." bisikku. Bergegas saya lari mengam­bil sepatu kakak di rak sepatu.Lalu saya memanggilnya “Mampir pak,tolong perbaiki sepatu kakak saya ini !” kataku yang sedang menunggunya depan teras rumahku.”Alhamdulillah de” bisik Pak Danu sambil meletakkan alat-alat bawaannya. Ia pun mulai bekerja menjahit sepatu kakakku. Berapa menit kutunggu. Aku buatkan segelas minuman dingin  sebagai pelepas dahaganya.Saya lalu berkata “Sambil diminum Pak !Bapak dari mana?”Tanya saya. "Biasa keliling kompleks, Neng!" singkat ia jawab. "Ini Neng, sudah selesai sepatunya," tak lama ia menyerahkan sepatu kakak yang sudah ia kerjakan.Dan saya lihat hasil kerjanya tadi sangatlah rapi.Dan saya pun tak segan membayarnya lebih kepada Pak Danu.Lalu saya mengucapkan “Terimakasih ya Pak,mudah-mudahan cuaca masih bersahabat dan Bapak pun jadi lebih banyak dapat pelanggan lagi “.Ucap si Bapak sambil melanjutkan perjalanannya “Terimakasih ya neng” . Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Pak Danu, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun kekurangan, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.
Dari sebuah pengalaman kecil saya ini,saya dapat menarik kesimpulan bahwa dari setiap pekerjaan yang kecil itu, pasti suatu saat nanti akanlah berbuah manis dan besar.Jadi jangan sekali-sekali meremehkan pekerjaan yang menurut kita kecil ,akan tetapi besar manfaatnya bagi kita semua. (Badegos Ronggas)