Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:
* Chester Barnard
* Henri Fayol
* Mary Parker Follett
* Frederick Herzberg
* Abraham Maslow
* David McClelland
* Victor Vroom
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Senin, 26 September 2011
Sejarah munculnya sebuah organisasi
Diposting oleh ervi yulianti di 19.34 0 komentar
ARTI PENTING ORGANISASI & PROSES
Istilah-istilah O & M
RUANG LINGKUP O & M
Diposting oleh ervi yulianti di 19.20 0 komentar
perkembangan teknlogi informasi memiliki dampak besar
JAKARTA (Pos Kota) – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak yang sangat besar terhadap sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi, demikian disampaikan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Hari Bowo, M.Sc., pada acara peresmian Electronic Library Koarmabar, di Gedung Yos Sudarso Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya No. 67 Jakarta Pusat, Kamis (8/9).
Lebih lanjut Pengarmabar Laksamana Muda TNI Hari Bowo, M.Sc., mengatakan pengelolaan dokumentasi informasi merupakan salah satu fungsi perpustakaan yaitu sebagai bank data, melalui penyimpanan buku-buku pustaka sebagai referensi sekaligus sarana rekreasi untuk menambah ilmu pengetahuan.
Sebagai bank data, perpustakaan dituntut mampu untuk memberikan pelayanan terhadap produksi informasi dan pendokumentasian dengan baik, sehingga informasi yang ada dapat diperoleh lebih mudah bagi pihak yang membutuhkan. Oleh karena itu, Mako Koarmabar bekerja sama dengan Pemerintah Australia menerapkan link buku electronic (E-Book).
Selain acara peresmian Electronic Library Koarmabar, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Hari Bowo, M.Sc., juga sekaligus meresmikan pemberian nama Pahlawan Nasional untuk gedung di jajaran Koarmabar sebagai bentuk kehormatan dan penghargaan atas jasa-jasa pahlawan, antara lain meliputi Gedung Malahayati Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan (TBA) dan Balai Prajurit R.E. Martadinata Lanal Bangka Belitung, Dermaga Tolop Lanal Batam dan Masjid Bahrul Ullum Pondok Dayung serta penyerahan peralatan barongsai.
Hadir pada acara tersebut Kepala Staf Koarmabar Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara, S.Sos, SH, MM., , Danguskamlabar Laksma TNI Desi Albert Mamahit, M.Sc, Danlantamal II Padang Laksma TNI Aswad, SE,MM, Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI Arief Suherman, Danlantamal IV Tanjung Pinang Laksma TNI Darwanto, M.Ap, Para Komandan Lanal jajaran Koarmabar, Asc. Laut Australia Captain Katja Bijiz, Para Pejabat Teras Koarmabar dan Ketua Lembaga Pengkajian Indonesia Bersatu.
Diposting oleh ervi yulianti di 18.50 0 komentar