Marginal Rate of Substitution
Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS),yang sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferen. MRS selalu negative dan mengukur pertukaran (trade-off) dua komoditas pada kondisi utilitas konsumen yang tidak berubah. Karena prinsip inilah maka suatu kurva indiferen mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal (convex to origin).
Contoh soal :
Mungkinkah kurva indiferen berbentuk tidak cembung terhadap titik asal?
Penyelesaian :
Mungkin,karena kurva indiferen dapat mengambil berbagai bentuk berikut ;
a. Linier ; yang berari terjadi substitusi sempurna. Dalam bentuk ini konsumen dimungkinkan mensubstitusikan 1 barang lainnya dengan barang lainnya dengan ukuran (rate) yang konstan,tetapi tidak harus 1 berbanding 1 (slope tidak selalu sama dengan 1). Misal 2 pensil merah untuk satu pensil biru (slope 2).
b. Siku-siku .Dalam bentuk ini terjadi komplemen sempurna di mana konsumen ingin mengkonsumsi 2 komoditas dengan proporsi yang tetap tetapi tidak harus 1 berbanding 1 .Misal 2 sendok gula untuk 1 cangkir the.
c. Berslope nol (vertical) atau berslope tak hingga (horizontal) ; berarti slah satu merupakan neutral goods; karena konsumen tidak member perhatian terhadap barang tersebut. Ambillah contoh misalkan IC berbentuk horizontal dimana sumbu Y menunjukan pendapatan,sedangka sumbu X menunjukkan jumlah hari yang cerah dalam 1 tahun .Pada IC1 titik A dan B sama tingkat utilitasnya ; berarti konsumen tidak memperhatikan berapapun jumlah hari cerah (dalam hal ini hari cerah merupakan barang netral ),tetapi titik C lebih tinggi IC nya karena tingkat pendapatannya lebih tinggi (dalam hal ini pendapatan merupakan barang netral ).
d. Berslope positif ; berarti salah satunya merupakan barang jelek (bad goods) misalkan yang berada pada sumbu X . Misalkan saja sumbu X merupakan polusi dan sumbu Y merupakan pendapatan. Titik A dan C berada pada satu IC. Perhatikan titik B : pergeseran dari A ke B dengan tingkat pendapatan yang sama tetapi polusi meningkat ,berarti kondisinya menjadi lebih jelek (IC lebih rendah) .Untuk jumlah polusi sebesar B diperlukan tingkat pendapatan yang lebih besar yakni titik C sehingga kepuasannya sama dengan A . Jadi dalam hal ini IC makin ke kiri makin tinggi.
SUMBER DARI BUKU "ECONOMICS- pengantar mikro dan makro" dari ISKANDAR PUTONG