Sabtu, 10 Maret 2012

PERILAKU KONSUMEN - PART 1

Perilaku konsumen
Nilai guna dan manfaat gunanya (utility)
A.     Bagaimana Cara Mengukur Manfaat
Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai gunanya (utility), tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal. Secara rasional,utility akan meningkat jika jumlah komoditas yang dikonsumsi meningkat. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengukur nilai manfaat tersebut? . Dalam hal ini ada 2 cara pengukuran nlai manfaat dari suatu komoditas yakni : secara cardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolute) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relative ; order atau rangking).
Dalam pendekatan utilitas cardinal, dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang di peroleh oleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti. Untuk setiap unti yang di konsumsi akan dapat di hitung nilai gunanya. Berdasarkan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang akan di capainya,akan di ketahui bagaimana seorang konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan memilih komoditas yang tersedia di pasar. Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total (total utility = TU) dan nilai guna marginal (marginal utility = MU). Nilai guna total berkenan dengan jumlah seluruh kepuasan yang di peroleh dari mengkonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas tertentu. Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna di kenal hokum diminishing marginal utility; yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit komoditas yang di konsumsi. Sebagai ilustrasi perhatikanlah table berikut :


sumbernya dari buku "ECONOMICS- pengantar mikro dan makro" dari ISKANDAR PUTONG


0 komentar: